MALALAI POS, SUNGAI PENUH – Suasana riang gembira di tepi jalan di Desa Karya Bakti, kecamatan pondok tinggi, kota sungai penuh mendadak mencekam pada Kamis (01/05/2025) pukul 14.00 WIB.
Nabila Yestika, seorang bocah perempuan berusia 10 tahun, yang tengah asyik bermain dan berbincang dengan kedua temannya, Laura Hermawita dan Ara, menjadi korban tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang pengendara motor misterius.
Menurut keterangan saksi mata, pelaku yang mengendarai sepeda motor besar dan mengenakan helm, tiba-tiba menghampiri ketiga bocah tersebut. Dengan dalih menanyakan arah menuju Kekumun, pelaku dengan bejatnya menyentuh kemaluan Nabila menggunakan tangan kirinya. Laura yang spontan menunjuk arah yang ditanyakan pelaku, tak menyangka bahwa pria tak bertanggung jawab itu akan kembali mengulangi perbuatan kejinya sebelum akhirnya melarikan diri ke arah Kekumun.
Trauma mendalam tentu saja dirasakan oleh Nabila dan kedua saksi yang menyaksikan kejadian mengerikan tersebut. Tiga jam berselang, tepat pukul 17.00 WIB, Kanit Reskrim Polsek Sungai Pemuh, Ipda Perdata Ginting SH, bergerak cepat menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) setelah menerima informasi mengenai insiden tersebut. Di lokasi, Ipda Perdata Ginting langsung menemui korban, Nabila Yestika, yang merupakan seorang pelajar kelas IV SD Karya Bakti dan beralamat di RT. 08 Dusun Sungai Hangat Desa Karya Bakti. Selain itu, keterangan juga diambil dari kedua saksi mata, Laura Hermawita, pelajar SD 15 Desa Karya Bakti, dan Ara, pelajar SD 020 Desa Karya Bakti, yang keduanya juga berusia 10 tahun.
Ayah kandung korban, Robiyansyah (31), seorang petani yang juga berdomisili di Desa Karya Bakti, tak dapat menyembunyikan kemarahan dan kesedihannya. Beliau berencana untuk melaporkan peristiwa memilukan ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kerinci pada Jumat (02/05/2025) esok hari, dengan harapan pelaku segera tertangkap dan mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya.
Tindakan bejat ini tentu saja menimbulkan keresahan di tengah masyarakat setempat. Aparat kepolisian diharapkan dapat segera mengungkap identitas pelaku dan menangkapnya agar kejadian serupa tidak terulang kembali, serta memberikan rasa aman bagi anak-anak dan para orang tua di wilayah Sungai Pemuh. Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak dan kewaspadaan terhadap potensi tindak kejahatan di lingkungan sekitar.