MALALAI POS, KERINCI – Suara tangis seorang bocah laki-laki pecah di tengah sunyinya desa Kayu Aro. Tangisan itu bukan tangisan manja biasa, melainkan jeritan perih seorang anak yang menjadi korban malpraktik—kesalahan medis yang mengubah hari-harinya menjadi mimpi buruk.
Namanya Baim Arifqi Isyraf. Usianya baru menginjak 9 tahun. Seharusnya, ia bisa bermain bebas dan tertawa bersama teman-teman sebayanya. Namun takdir berkata lain. Prosedur sunat yang seharusnya menjadi bagian dari tradisi dan kesehatan, justru membawa penderitaan mendalam. Dugaan malpraktik dalam proses tersebut membuat Baim mengalami luka serius yang mengancam masa depannya sebagai laki-laki.
Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Dian Tiara, ibu kandung Baim, tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Dengan mata sembab dan suara terbata, ia mengisahkan perjuangannya membawa Baim ke berbagai tempat pengobatan. Namun, keterbatasan ekonomi menjadi tembok tinggi yang sulit dilalui.
Di tengah kondisi itu, masyarakat setempat menggugah kepedulian publik dengan membuka Open Donasi “Peduli Baim”. Aksi kemanusiaan ini bertujuan menggalang dana untuk biaya pengobatan lanjutan Baim yang membutuhkan penanganan medis serius dan berkelanjutan.
Bagi para dermawan yang tergerak hatinya, donasi dapat disalurkan melalui rekening:
BRI 555701023027530
A.N. Dian Tiara (Ibu Kandung)
Hari ini Baim menangis karena sakit dan ketidakadilan. Tapi siapa tahu, dengan uluran tangan kita bersama, ia bisa tersenyum kembali dan melanjutkan hidupnya seperti anak-anak lain.
Karena setiap anak berhak bahagia. Setiap anak berhak diselamatkan.
(PNF/WL)