Jambi Tanam Padi Serentak, Dukung Target Swasembada Pangan Nasional 2025

Tak Berkategori548 Dilihat

MALALAI POS, SUNGAI PENUH— Provinsi Jambi menjadi salah satu daerah prioritas dalam mendukung program swasembada pangan nasional yang ditargetkan tercapai pada tahun 2025. Sebagai langkah awal, seluruh kabupaten/kota di provinsi ini secara serentak melaksanakan penanaman padi, Selasa (22/4).

Kegiatan tanam padi dilakukan serempak melalui sambungan daring di seluruh daerah. Di Kota Sungaipenuh, penanaman dipusatkan di Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Tanah Kampung.

Program ini merupakan bagian dari agenda nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani, menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jambi dalam menyukseskan program tersebut.

“Program ini harus didukung secara kolaboratif dari seluruh lapisan pemerintahan, mulai dari provinsi hingga ke desa,” ujar Sani.

Komandan Korem 042/Gapu, Brigjen TNI Heri Purwanto, menyampaikan bahwa target tanam padi di Jambi tahun ini mencapai 69 ribu hektare. Untuk April, sekitar 14 ribu hektare sudah mulai digarap.

“Seluruh kabupaten/kota menyatakan siap mempercepat tanam padi. Kita berharap Jambi bisa segera swasembada beras,” ungkapnya.

Wali Kota Sungaipenuh, Alfin, menyatakan pihaknya telah melaksanakan tanam padi serentak sesuai instruksi pemerintah provinsi. Ia optimistis target perluasan tanam akan tercapai.

“Kita targetkan 1.818 hektare untuk optimalisasi lahan (Opla) dan 9.250 hektare untuk program reguler. Insyaallah di awal Mei sudah bisa tercapai,” kata Alfin, yang hadir bersama Wakil Wali Kota Azhar Hamzah, Dandim 0417/Kerinci, serta jajaran Forkopimda lainnya.

Saat ini, luas baku sawah di Kota Sungaipenuh tercatat sekitar 3.855 hektare, sementara lahan sawah yang tersedia sekitar 3.555 hektare. Target tanam April mencapai 895 hektare dengan capaian harian 70 hektare. Per 21 April, realisasi tanam untuk Opla mencapai 60,21 hektare dan reguler 132,65 hektare.

Kegiatan penanaman masih mengandalkan benih swadaya masyarakat, dengan dukungan 66 penyuluh pertanian.

Namun demikian, Wali Kota juga menyoroti tantangan yang dihadapi petani, terutama akibat banjir besar yang melanda sejumlah lahan pertanian.

“Kami mendesak agar Sungai Batang Merao segera dinormalisasi. Ini penting untuk mengatasi persoalan pertanian di Sungaipenuh,” tegas Alfin. (Hen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *